Sabtu, 25 Februari 2012

ALIVE : Miris, Dramatis dan Tragis.

ALIVE 09:28 | Film by Adhitya Insan

Synopses

Kinan (22 years old) is a girl who suffering a schizophrenia, a disease attacks brain. That causing by a traumatical tragedy. Kinan had this traumatical tragedy when she was 10 years old, when Mr. Ramli (50 years old) and Mrs. Ramli (45 Years old) abused and gave mind pressures to her. It makes kinan can’t recognize about the real thing and her imagination, between conciusness and unconsciousness , it ends tragicly. sumber.

Bapak-bapak setan, Ibu-ibu setan, kita buat mereka mati” diawal film, kalimat yang cukup berani dan diucapkan berkali-kali ini seperti sebuah mantra yang penuh dengan amarah balas dendam. Ditambah dengan sebuah lilin merah menyala dalam ruangan gelap yang kemudian mati, bisa disimpulkan, dalam film ini pasti akan ada darah dan kematian di ending nya, Walaupun setelah itu kita ditipu dengan gambaran keluarga bahagia ketika seorang ibu memberikan boneka sebagai kado ulang tahun dan kesahajaan seorang bapak yang mengucapkan “selamat ulang tahun nak”. Jika kita melihat adegan diawal film Alive ini, mungkin kita bisa terjebak dalam lingkar labirin sebuah genre film Horor. Tapi saya berani menjamin tidak akan ada setan seperti pocong, suster ngesot apalagi tuyul. Adalah Adhitya Insan sebagai sutradara mencoba menyuguhkan sebuah fenomena yang terjadi dengan fakta tentang sebuah penyakit aneh serta tingkah pola seorang anak dalam lingkungan keluarga yang berantakan, Dan dengan suasana serta adegan-adegan yang membuat anda berhenti bernafas, sejenak. Ya..! tema anak kecil dan keluarga yang “berantakan” itu selalu menarik ketika disugguhkan dalam sebuah gambar gerak.

Film Alive bercerita tentang anak yang menderita penyakit schrizopenia, schrizopenia adalah semacam penyakit jiwa yang disebabkan oleh depresi dan dapat menyebabkan penderitanya mengalami semacam halusinasi bahkan bisa melakukan pembunuhan atau bahkan bunuh diri. Dalam film ini, seolah-olah ingin mengatakan bahwa keluarga adalah lingkungan yang sangat berpengaruh bagi karakteristik tumbuhnya seorang anak dalam mencari sebuah identitas. Dalam sebuah adegan sekilas yang mungkin bisa luput oleh mata namun tidak oleh kamera, ketika bapak (Indra Surya) sedang bertengkar dengan ibu (sutini), terlihat sosok kinan kecil (aisyah khairunnisa) sambil megang boneka sedang memperhatikan orang tuanya. Dalam hal ini bisa kita simpulkan bahwa keluarga adalah lingkungan terdekat dalam sebuah proses pembentukan karakter seorang anak. sebab Secara teoritis, karena salah satu fungsi keluarga adalah penyediaan konteks. Maksudnya adalah Keluarga menjadi modal awal setiap manusia dalam menentukan tempatnya di dunia, baik dari kelas sosial, ras, maupun marga. Walaupun tidak selamanya lingkungan keluarga yang baik bisa membuat karakter seseorang menjadi baik pula.



Puncaknya adalah ketika kinan sudah remaja (yosephine dian), halusinasi berlebihan yang ditimbulkan oleh bisikan-bisikan masa lalunya. Tumbuh dibawah bapaknya yang suka menyiksa dan lemahnya kuasa dari ibu yang ingin menolongnya. Membuat kinan seorang gadis kecil yang kurang kasih sayang, menjadi seorang remaja putri yang siap membunuh bapaknya sendiri. Adegan kinan membunuh bapaknya yang sedang tertidur dengan sebuah cangkul, memang tindakan yang kurang lazim atau kurang familiar dalam adegan bunuh - membunuh dalam sebuah "film" di indonesia. Namun adhit bisa menyuguhkan tindakan “tidak wajar” itu menjadi menarik. Ending kinan ramaja bunuh diri menjadi akhir sebuah kisah-kisah dramatis seorang penderita schrizopenia. Adegan - adegan halusinasi kinan remaja yang berbincang dengan kinan kecil membuat film dengan genre thriler ini layak untuk anda tonton.

Tonton Filmnya disini. ALIVE

Ichsan Kamil

Yogyakarta, 26 Februari 2012