Senin, 30 Mei 2011

Wisata Murah Namun Kaya akan Hasanah Budaya

17 mei 2011 merupakan hari raya trisuci waisak 2555 BE, saya dan ketiga teman menyempatkan waktu untuk menyaksikan perayaan tersebut dicandi borobudur dan mendut , acaranya berlangsung sangat hikmat dan berjalan dengan lancar, waisak merupakan hari raya umat Budha, namun walaupun begitu banyak sekali agama-agama lain yang datang untuk menyaksikan atau sekedar berwisata ke candi borobudur, pluralisme di saat pada saat itu sangat nampak, hampir semua ras, suku dan agama ada disana. keadaan tersebut benar-benar menggambarkan indonesia yang sesungguhnya dan seharusnya.

Saya dan ketiga orang teman berangkat dari kos didaerah yogyakarta sekitar pukul 23.00 wib, kami berempat mencoba untuk bermalam diborobudur. Karena kami berngkat malam hari sehingga perjalanan kami perjalanan dengan lancar dan aman, walaupun lama tiba disana (borobudur) karena sebelumnya didaerah sleman yogykarta kami menyisikan waktu sebentar untuk makan. Setibanya disana sekitar pukul 1 malam, susana memang sepi tetapi masih ada orang yang berlalu lalang, kami pun berempat mencari jasa penitipan motor dan tidak lama kemudian beberapa teman kami datang kemudian bergabung. Karena keuangan yang sedikit, dan uang kami pada saat itu mustahil untuk bermalam dipenginapan, kemudian kami secara beramai-ramai memutuskan untuk tidur di tempat parkir., pemilik parkir pun tidak keberatan kami tidur disitu, mereka senang karena ada yang menemani ngobrol disaat tugas malam menjaga parkiran.

Karena kondisi badan yang sudah kelelahan dan kita semua membutuhkan stamina yang extra agar bisa memotret perayaan waisak tersebut. Ketika adzan kami bangun dan kemudian melakukan sholat subuh, kita pun berinisiatif untuk melihat borobudur dari ketigian dan menikmati sunrise disana, ternyata dari tepat kami tidur semalam jarak kebukit yang ingin kami tuju tidak terlalu jauh, nama bukitnya kalau tidak salah Among Rogo, dan arah jalanya lewat depan manohara lurus terus mengikuti jalan, sampai jalan itu mengecil, semakin mengecil dan kemudian ada sebuah tangga menuju keatas.

Setelah sampai dibukit tersebut kami menitipkan kendaraan kami dirumah penduduk yang persis ada disebelah tangga naik keatas bukit, pemilik rumah yang ramah tersebut kemudian membolehkan kami menitipkan motor dihalaman rumahnya. Saya beberpa teman saya kemudian melanjutkan pendakian melewati anak tangga, agar bisa mendapatkan view yang diharapkan, oh iya tujuan kami keborobudur untuk hunting foto perayaan waisak sebagian ada yang untuk tugas kuliah dan yang lain ada yang untuk koleksi pribadi. Oke.. lanjut lagi.. Setelah anak tangga habis kami mendapati sebuah saung yang tidak begitu besar namun nyaman dan bagus, dari saung itu kita bisa melihat hamparan awan dan pegunungan, dari tepat itu gunung merapi, gunung merbabu dan ada 2 gunung lagi yang tidak saya ketahui namanya.

Bukit Among Rogo yang kami datangi itu sangat indah dan masih alami, sebagian masih menyisakan bekas keperkasaan merapi waktu erupsi, keadaan alam yang indah ditambah dengan suasanan pagi yang sejuk dan matahari yang masih malu-malu mengitip di belakang merapi membuat rasa lelah perjalanan kami terbayar semua. Tujuan kami kesitu adalah untuk memotret borobudur dari ketinggian, namun sangat disayangkan, kabut pagi itu saya semangat menutupi pandangan yang ada dibawah. Walaupun begitu sunrise yang begitu eksotis dengan bias cahayanya begitu memanjakan mata kami pada saat itu, teman-teman saya dan ada 2 orang lagi yang sedang hunting foto, kemudian dengan cekatan mengabadikan keadaan alam tersebut.


Pemandangan dari bukit among rogo


entah gunung sindoro atau sumbing itu : D

dan akhirnya nongol juga : D

Setelah puas memanjakan mata dan menenangkan hati dan pikiran kami, kemudian sekitar jam 8 pagi kami bergegas untuk turun ke borobudur, suasana mulai ramai, dan banyak petugas kepolisian bersiap-siap mengamankan acara. Setelah sarapan kami berinsitif untuk mencari spot-spot yang bagus agar bisa memotret karnaval atau iring-iringan yang yang awal perjalananya dari candi mendut. Waw.. iringan-iringanya sangat panjang sekali, sesampainya dipintu gerbang borobudur (manohara) kami pun terus memotret dan mengikuti iring-iringan sampai kepelataran candi borobudur.




iring-iringan dari candi mendut ke candi borobudur

Acara perayaan dimulai, kami mencoba mengambil gambar sedikit dan tidak lama kemudian beristirahat, suasana borobudur sangat panas namun banyak pohon-pohon besar dan konsumsi air mineral gratis dai panitia waisak membuat tubuh kami yang kepanasan bisa didinginkan. Setelah puas memotret acara kami pun menyempatkan diri untuk jalan-jalan menikmati candi borobur dan menyusurinya dari tingkat ke tingkat. Sekitar pukul 15.30 kami memutuskan untuk pulang ke yogyakarta, walaupun rangkaian acara perayaan waisak masih ada sampai malam hari, dikarenakan kondisi kami yang kelelaha, kami terpaksa untuk tidak mengikuti rangkaian acara selanjutnya.

suasana dipelataran candi borobudur





Akhirnya sampai dijogjakarta dengan selamat, kemudian pulang ke kosa-an kami masing-masing untuk beristirahat. Disela-sela tubuh yang keleahan dan mata yang hampir terpejam, memori diotak kami masih mengingat kejadian dan pengalaman yang luar biasa, yang bisa dijadikan bahan cerita untuk teman-teman kami, keluarga, anak-anak kami nanti dan bahkan untuk dunia.


*biaya yang dikeluarkan : untuk makan sekitar Rp 6000/porsi x 3, minum sekitar Rp200/gelas x 3. biaya bensin permotor Rp 15000 (PP) yogyakarta-magelang-yogyakarta. keperluan lainya sebesar Rp 15000/orang. dikarenakan sedang meliput acara sehingga kami tidak kena biaya masuk. sekian. : ) so, berwisata itu gak harus mahal kan? : )

Minggu, 29 Mei 2011

Berpetualang Murah dengan Eksotisme yang Mewah

Sekitar pukul 13.00 wib, kami berangkat ke sebuah pantai didaerah gunung kidul, gunung kidul adalah salah satu provinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ibu kota Wonosari, kabupaten ini berbatasan dengan daerah jawa tengah dan pantai-pantai tersebut ber hadapan langsung dengan samudera hindia. Oleh karena itu daerah tersebut sangat terkenal dengan keindahan alam pantainya, disana terdapat banyak sekali pantai, seperti pantai sundak, pantai baron, pantai siung, pantai krakal dan banyak lagi pantai-pantai yang indah, dengan panorama alam yang bisa membuat hati kita tenang saat menikmatinya. Hampir tiga jam waktu perjalanan yang kami tempuh, akhirnya kami tiba di pantai tetes, sebelum sampai dipantai tersebut kami mendapati sebuah kejadian yang membuat waktu kami sedikit terlambat untuk mengejar sunset, biar pun begitu tidak mengurungkan niat kami untuk bermalam dipantai tersebut.

Pantai tetes, itu namanya, tempatnya begitu tersembunyi, arah masuknya dari pantai sepanjang, entah pantai ini masih termasuk kedalam pantai sepanjang atau berbeda. Yang jelas nama pantai tetes masih baru saya dengar. kami pun lurus terus melewati pantai sepanjang, memang begitu panjang pantainya : D. Setelah melewati 2 bukit, dan dibukit yang paling tinggi kami mendirikan tenda disana, dan benar sekali cerita dari teman-teman saya, bahwa kawasan pantai gunung kidul memang tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai yang ada di bali.

Setelah sampai dibukit yang terakhir, karena jalannya sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan, kami pun menitipkan motor di gubuk petani dibawah, naik keatas bukit sebentar kira-kira Sekitar pukul 19.30 kita pun mendirikan tenda, posisi kami ber-empat, jadi kami memutus kan untuk membagi tim, tim yang pertama terdiri dari 2 orang bertugas mendirikan tenda dan 2 orang lagi mencari bahan bakar dan air. Semuanya bekerja dengan tugasnya masing-masing, setelah selesai, kami mencoba membuat api unggun untuk membakar singkong, singkong yang terlihat seperti arang dan sedikit bau bensin serta kopi hitam yang tawar, menghangatkan kebersamaan kami, seiring cerita dan tawa yang kami rasakan malam itu, bulan pun semakin meninggi keatas, suara ombak yang menabrak karang membuat suasana yang sepi menjadi pecah, namun menenangkan. Diatas ketinggian bukit, mata kami puas melihat hamparan pantai yang indah dengan bias-bias cahaya bulan dan semilir angin khas pesisir.

Puas menikmati suasana, kami pun masuk kedalam tenda dan mengistirahatkan tubuh kami yang kelelahan. Waktu pun begitu cepat, matahari begitu semangat pagi itu, kami pun keluar tenda, dan mata kami lagi-lagi terpukau melihat fanorama alam disana, dedaunan yang begitu hijau, embun pagi dan angin yang segar saat dihirup dan matahari yang menghangatkan tubuh. Membuat masalah yang kami miliki sedikit demi sedikit bisa terlupakan.

Susana didepan tenda kami

Sebelum merapikan tenda, sejenak kami berfose ria didepan tenda.

pemandangan dari tempat kami bermalam

Sekitar pukul sembilan pagi, setelah sarapan singkong dan mie rebus mentah, serta secangkir kopi, kami pun merapikan tenda dan bergegas turun ke bawah, kesebuah pantai yang bernama tetes, pantai yang terjepit diantara 2 tebing karang, dan hanya seluas kurang lebih 200 meter, membuat kami seperti memiliki sebuah pantai pribadi, suasana yang sepi.


Susana di pantai tetes.

Dipantai yang sama dengan view berbeda.




Karang-karang dan ombak yang kadang tenang, dan kadang keras menjadi hiburan tersendiri bagi kami, waktu kami pun dihabiskan dengan bermain air dan pasir putih. Tidak terasa waktu pun sudah menjelang sore, kami pun bergegas untuk balik kejogjakarta. susana yang indah ditambah dengan orang-orang yang ramah membuat perjalanan kami sangat menyenangkan dan murah. Ternyata untuk menikmati keindahan alam dan bersenag-senang itu tidak harus mahal, dengan sebuah tenda, pantai dan sahabat itu sudah cukup untuk membahagiakan hati kita.

Biaya yang kami keluarkan

Untuk bensin kurang lebih 20 ribu per motor.

Konsumsi : singkong 2bungkus = Rp2000

Mie rebus 4 Bungkus Rp10.000

Biaya masuk = Rp3000/orang

Sewa tenda : 25.000 /per-malam

Nb: pantai tetes memang jarang terdengar dan masih asing, karena ukuranya yang kecil, nama tetes saya dapati dari temen saya. Jika ada kesalah naman mohon dibetulkan.Terima kasih. dan jika anda berada disana, cobalah sebisa mungkin bangun pukul 04.30 sambil mendengarkan lagu Derau dan kesalahan serta malino dari the trees and the wild.







"BAHAGIA ITU SEDERHANA"
(Farid Stevy Asta)



Jumat, 27 Mei 2011

Tidak sesulit yang kita kira.

Tuhan bersama mahasiswa tingkat akhir?, kalau menurut gue sih tuhan bersama orang yang selalu mengingatnya : D. eh kalau mahasiswa tingkat akhirnya selalu inget, ya itu laen lagi ceritanya. nah ini kisah hasil pengamatan gue terhadap temen-temen gue yang sedang galau, semester yang semakin hari semakin ditutup tutupi kalau ditanya. kegelisahan itulah yang selalu hadir disetiap mimpi buruk para agen perubaha ini. memang penyesalan itu selalu datang belakangan, gue juga terkadang sedih melihat temen-temen gue yang awal-awal masa kuliah, selalu ninggalin pelajaran dan bolos, gue sih maklum lah mungkin mereka belom menemukan jati dirinya, dan itu sebagai proses pendewasaan lah, yang penting harus tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan, itu yang penting!. eh kenapa jadi nasehatin gini ceritanya..

Ini yang bener, sering banget gue melihat curhatan temen-temen gue di jejaring sosial, seperti faceboook, twitter bahkan blog (kaya gue ini), ada aja maslahnya ketika mengerjakan skripsi, dari yang inilah, itulah, ini itulah, itu inilah.. nah lw ribetkan mahaminya? ya udah jangan dipikirin. dari pengamatan yang gue lihat beberapa hari, isi curhatanya lebih banyak yang sedih ketimbang gembira, dalam hati gue cuma bisa mendoakan saja akan keberhasilan mereka, toh kalau punya temen sukses kan seneng juga, iya gak?. itu yang sudah mual menggarap skripsi, lain lagi jika yang belum, kedua-duanya seakan punya prinsip masing-masing sampai ada istilah dari temen gue gini, percuma lulus cepet, kalau akhirnya nganggur juga, atau kaya gini. lulus cepet tidak menjamin seseorang itu pintar begitu juga sebaliknya, kedua-duanya seakan menjadi motivasi bagi kaum-kaum yang sedang gelisah dikejar-kejar usia.

Dan yang paling mengerikan lagi ada yang sudah bab 1 terus ditolak ada juga yang sudah bab 3 harus dihentikan penelitianya karena tidak perlu diteruskan lagi, alias harus mengulang dari awal. ya ampun gue gak tau deh gimana perasaan mereka, gue aja yang denger kaya gitu nari nafas, apalagi yang ngerasain sendiri, yg gue harap mereka dan gue yang sedang menjalani proses seleksi alam ini diberikan kekuatan semangat oleh tuhan, karena gue yakin apa yang kita kerjakan dengan susah payah akan mendapat timbal balik yang pantas juga, yang terpenting berusaha dan berdoa, karena itulah modal yang harus dimiliki ketika menjalankan segala sesuatu.

Menurut gue, skripsi itu bukan momok yang harus ditakuti dan dihindari, justru skripsi itu adalah nikmatinya kuliah, dari situ kita bener-bener membuat dan membiarkan ideologi kita melayang, karya terakhir kita sebelum terjun ketahapan hidup selanjutnya, kalu susah, ya wajar, namanya juga proses. karena proseslah yang membuat orang itu menjadi hebat, dan proses juga bisa membuat orang itu lemah. sebisa mungkin kita hidup selanyaknya orang yang masih hidup, masih ada tuhan dihidup kita, masih ada keluarga disekitar kita dan masih ada teman disebelah kita. and so semangat terus!

Hidup itu Indah

Rabu, 25 Mei 2011

Gedung Baru Masalah Lama, Website Baru, Masalah lagi..

Para anggota dewan kita tidak kalah sensaionalnya dengan tarian briptu Norman dan banyaknya bintang porno luar negeri main di Film yang katanya Horor, semuanya sama yakni ketika muncul langsung menguasai media ditelevisi, headline surat kabar dan media online, masing-masing muncul kepermukaan dengan nilai jual tersendiri. Oke dipostingan ini sama sekali tidak membahas tentang kisruh Pencalonan ketua PSSI atau naiknya harga rokok jarum di warung ibu kos. Disini kita akan membahas tentang rencana pembangunan gedung baru DPR dan Website-nya yang seharga milyaran rupiah, beberapa waktu yang lalu gue sempet baca tweet dari seseorang yang lupa gue ingat namanya, kalo gak salah begini bunyinya : “gue punya website 2 dan setahun Cuma bayar 500.000 rebu, kalo website DPR seharga milyaran rupiah, itu harga Web apa harga toilet umum se- DKI” : D kira-kira begitu bunya. Menurut gue keren juga kata-katanya. Oke lanjut, ketika muncul isu pembanguna gedung baru tidak lama kemudian muncul lagi berita tentang harga Web DPR yang sampai milyaran Rupiah, kebetulan gue aktif di twitter ketimbang Facebook. Soalnya ditwitter beritanya lebih update dan insya allah bisa dipercaya, selain itu juga masalah ini sudah dibahas oleh anak-anak kaskus, sampai yang pakar tentang dunia IT pun sudah memprediksi berapa harga web tersebut. Dan ternyata untuk harga tersebut terlalu berlebihan alias lebay.

Sebelumnya, anggota DPR kita ramai disorot tentang studi banding, yang terakhir ramai dibicarakan ketika studi banding ke australia, dan ternyata usut punya usut apa yang dibahas diaustralia yang memnghabiskan biaya sekitar ratusan juta itu, bisa dilihat disitus resmi pemerintahan australia, lah terus ngapain jauh-jauh kesana toh kalo apa yang dipelajari bisa dilihat diamana saja? Jangan-jangan Cuma jala-jalan doang? Dan yang paling memalukan lagi, gue sempet baca berita yang katanya ketika presentasi disana sering sekali terjadi mis-komunikasi karena penguasaan bahasa kurang terutama bahasa inggris, dari situ kita bisa pahami, gimana mau belajar alias memahami sesuatu tetapi kita sendiri tidak paham apa yang dikomunikasi-kan.? Haduh kalo sampai berita itu benar, ironis sekali memang.

Gue sih setuju banget tentang studi banding kenegara-negara berkembang, buat referensi belajar agar bisa di implementasikan di indoneisa, tetapi apa harus berbondong-bondong kesana? Sampai bawa keluarga juga?, itu studi banding apa segerombolan wisatawan sih? ini sudah era milenium pak, teknologi sudah canggih, manfaatin tuh internet dengan segala kecanggihanya. Atau gak begini, kan dibeberapa negara kita mempunya Duta Besar , serta perkumpulan mahasiswa indonesia, nah itu dimanfaatin panggil aja duta besar dan mantan duta besar serta mahasiswa indonesia yang kuliah diluar negeri (negara yang akan dikunjungi), panggil mereka suruh mempresentasikan tentang negara tersebut, kalo tidak pilih perwakilan 1 atau 2 orang untuk berangkat kesana, setelah sudah dapat ilmunya lalu dipresentasikan di indonesia, kan kalo begitu lebih praktis dan menekan baget pengeluaran? Bener kan? Eh bener gak sih...

Gue yakin dari semua anggota DPR, yang berkunjung disana, tidak semuanya faham atas apa yang mereka dapat dari sana. Ya kalo gue jujur sih, gak paham apa yang mereka lakukan ketika studi banding dan tujuanya juga, toh gue bukan siapa-siapa juga. Haha. Itu soal studi banding adalagi tentang sikap anggota DPR yang ketahuan nonton Bokep di DPR, waw memang manusiawi dan normal tapi gak di DPR juga kali nontonya!! Emang tidak ada tempat yang lebih aman lagi selain disitu, entah apa alasanya yang jelas partai-nya itu yang paling lantang neriakin tentang RUU Anti Pornografi dan Porno aksi,.. terkadang kita paling sibuk mengurusi moral orang lain tetapi kita tidak sadar kalau moral kita juga harus diperbaiki. Harusnya dari diri sendiri dan untuk orang lain.

Dari semua masalh yang terjadi diatas, itu baru sedikit, soalnya kalo ditulis semua tingkah laku anggota dewan kita tidak akan cukup 4 hari ngetik, jadi Cuma seklumit gambaran aja sebagia contoh. Gue bangga kalau anggota dewan kita memliki gedung DPR yang megah dan mewah dan web yang canggih dengan fasilitas modern, karena menurut gue itu bisa dijadikan salah satu simbol negara maju dan berkembang, bisa dilihat China yang regional asia sama seperti kita, memiliki gedung anggota dewan yang sangat mewah dan bagus, dan dijadikan kebanggaan bagi warganya. Tetapi yang terpenting bukan bangunanya, kinerjanya dulu di bangun dan dirapihkan bagus apa tidak, jika kinerjanya sudah baik dan benar-benar mewakili Rakyat. Boleh dah bangun itu gedung. Karena sekarang kinerja kerjanya masih jauh dibawah harapan tetapi keperluan pribadi anggotanya sangat besar sehingga tidak sebanding antara pengeluaran dan hasil kerja. Itu jelas-jelas sangat merugikan banyak pihak, sayang uang dihambur-hamburkan begitu saja, padahal kalo uang bangun gedung baru itu dialokasiin buat biaya pendidikan, sudah berapa ribu rakyat indonesia yang bisa sekolah dan mengeyam pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, atau uangnya dibeliin bakso bang kumis gue yakin se nusantara bisa makan dari yang belum lahir sampai yang sudah dikubur. Haha.

Atau biaya websitenya dikuranginlah dan biaya perwatanya juga, dan digunain buat biaya kesehatan, waw berpa banyak rakyat miskin yang sehat. Atau buat biaya kesehatan anggota dewanya? Kan banyak yang SAKIT juga. : D. Gue bukanya sok mengkritik atau apa, soalnya gue ikut memilih mereka, yang kedua gue bayar pajak dan mentaati peraturan lalu lintas. Jadi gue punya hak untuk mengkritisi kelakuan wakil yang gue pilih. Jadi apa yang gue kritisi mutlak sebagai hak gue, karena secara tidak langsung uang yang gue bayar melaui pajak dari setiap barang yang gue beli secara ilegal, secara tidak langsung juga sebagai gaji mereka, jadi kritikan gue beralasan bukan?

Tetapi yang harus digaris bawahi, dari sekian banyak kelakuan memalukan para anggota dewan kita, pasti ada prestasi yang telah mereka lakukan. walupun ada beberapa moralnya yang rusak tetapi ada banyak juga oknum yang baik, Cuma jarang tersorot ke publik. dan jika Kritikan ditanggapi dengan bijak, akan bisa dijadikan untuk introfeksi kerja/diri, soalnya kebijakan yang dilakukan oleh anggota dewan itu menyangkut khalayak luas, jadi tidak sembarangan dalam mengambil keputusan dan saya rasa wajar jika ada bebrapa tindakanya yang dikritik. Kritikan itu semata-mata untuk membangun kinerja kerja yang lebih baik dan menuju good government.


ada yang memar, kagum banggaku
malu membelenggu
ada yang mekar, serupa benalu
tak mau temanimu

lekas,
bangun tidur berkepanjangan
menyatakan mimpimu
cuci muka biar terlihat segar
merapikan wajahmu
masih ada cara menjadi besar

ada yang runtuh, tamah ramahmu
beda teraniaya
ada yang tumbuh, iri dengkimu
cinta pergi kemana?

memudakan tuamu
menjelma dan menjadi indonesia

Menjadi indonesia – Efek Rumah Kaca

Minggu, 08 Mei 2011

DISINI-DISANA-DAN DIMANA-MANA.

Tidak perlu mahal dalam menikmati hidup, ketika hati sedang ditimpa masalah berat, banyak cara untuk menyembuhkanya, atau setidaknya mengurangi beban pikiran. yang pertama minta kepada tuhan (bagi yang beragama) atau minta kepada siapalah terserah. : D. lalu jika dinding dinding kamar sudah terlihat membosankan dan rutinitas membuat kita gelap pandangan, maka keluar lah. nikmati begitu luasnya dunia, nikmati begitu segarnya udara, nikmati begitu hangatnya matahari, nikmati begitu sejuknya pagi hari, nikmati begitu ramahnya sore hari dan nikmati begitu gemerlapnya malam hari. buka mata, cuci muka mulai melangkah dengan nyata.

Coba lah kamu rasakan betapa ramahnya malam sambil minum kopi diblandongan, atau lesehan dengan kopi jos sebagai teman, atau sate klathak di pinggir jalan dan semangkok soto lamongan. atau rasakan betapa asiknya singkong bakar dipuncak tebing laut selatan, atau asiknya menikmati sore di ketinggian merbabu dan merapi saling yang bersapaan. atau serunya mancing malam dipinggir kali sebelum pantai waru dan sidat sebagai tangkapan, atau diwaduk sermo dengan ikanya yang menawan dan bukit menoreh menyapa ketika pulang. bagaimana dengan jalan-jalan sore dipelataran prambanan dan nongkrong diparkiran candi borobudur sambil meminum ronde kacang. atau bersepeda mengelilingi joga ketika malam, dan berwisata murah dengan kreta dari jogja ke stasiun solo balapan. atau menikmati lumpia setelah sholat ashar disimpang lima semarang, dan lawang sewu siap menghipnotis siapa saja yang bertandang. atau mungkin melihat pengerajin gerabah dan batik dikasongan, atau menyicipi bakpia pathuk yang hangat setelah diangkat. atau melihat ramainya pembelanja di pasar bringharjo dan uniknya barang yang dijual di pasar klithikan wirobrajan. bagaimana dengan soto pak slamet sebagai menu sarapan sarpalela sebagai minuman. atau khusyu'nya sholat jumat di masjid kauman yang masih mengaggumkan dengan kesederhanaan. coba kamu rasakan serunya outbound dikali urang dan menyapa ramahnya warga didesa cangkringan.

itu hanya sebagian sisanya kalian sendiri yang rasakan, jika kalian kejogkarta dan menelusurinya lebih dalam. dukung terus pariwisata indonesia, ceritakan pada tetangga dan ceritakan pada dunia.

Selasa, 03 Mei 2011

FOKUS ?

FOKUS, sebuah kata yang mampu menghipnotis seseorang ketika ingin menggapai sesuatu, FOKUS sudah menjadi semacam mantra yang keluar ketika rasa malas mulai datang. yang jadi bahasan dipostingan ini sebenarnya bukan maksud dan arti fokus itu sendiri, dalam artiyan begini, sempat timbul dibenak saya, apakah orang yang fokus itu harus meningglakan yang lain, bahkan ketika disandingkan dengan 2 hal yang sama pentingnya, karena kita fokus dan fokus maka kepentingan yang lain terpaksa mengalah. awalnya ketika sedang mengerjakan tugas, saya sempat menghipnotis diri saya dengan kalimat fokus, kemudian saya mengasingkan diri saya sendiri tanpa memperdulikan hal yang lain, saya asik dengan ambisi atas tujuan saya sendiri. oke berhasil memang, tapi coba, setelah saya sadar, ternyata banyak hal yang sama penting yang sering saya tinggalkan, walaupun itu hanya main, sampai hal yg agak penting lagi, orgaisasi atau kegiatan dengan teman-teman yang lain. okelah tujuan saya berhasil, tapi saya harus mengorbankan hal-hal penting dalam hidup saya, yakni bersosialisasi atau bahkan hal yang tidak penting sekalipun seperti bermain.

Walaupun memang ketika seseorang mengerjakan sesuatu itu harus fokus dalam artian harus berani berkorban demi tercapainya tujuan, oke saya sepaham, tapi kalo menurut saya gak mesti mengasingkan diri atau bahkan lepas dari lingkungan atau tanggung jawab yang lain. sangat sayang, banyak hal dalam hidup kita kita lewatkan hanya karena ambisi kita sendiri. jadi fokus itu bukan berarti kalian meningglakan kegiatan yang lain kok, semuanya bisa berjalan bersamaan asal bisa membagi waktu dengan baik. oke!

#lagibener