Senin, 14 Juni 2010

SILATURAHMI KE MERAPI (12-13 juni 2010)



jogja 12 juni 2010,malam hari yang sedang hujan kamil berempat berangkat menuju selo untuk melakukan pendakian jarak yang ditempuh kurang lebih sekitar 2 jam-an. jalan berliku gelap dan licin mewarnai perjalanan kami, setelah melakukan perjalan yang jauh dan melelahkan kami pun sampai di pos pendaftaran pendakian merapi di new selo, kami pun melakukan regristasi agar terdaftar sebagai pendaki resmi. setelah selesai segala regristrasi kami beristirahat untuk melemaskan urat urat yang kencang sambil mengisi perut dan menghangatkan badan dengan teh angat. waktu istirahat 1 jam setelah itu perjalanan dimulai. langkah langkah kecil di jejaki dengan perkiraan waktu sampai puncak sekitar 5 jam kurang lebih. pada saat itu sekitar pukul 11 an malam. sudah jelas diingin yang kami rasakan sangat menusuk kebandan.

sebelum meneruskan tentang perjalanan kami alangkah baiknya kita mengenal gunung merapi dulu :

Gunung Merapi (2.968 m.dpl) adalah salah satu gunung api yang mempunyai daya rusak yang tinggi dan paling aktif diantara 75 gunung api yang terletak di Indonesia serta merupakan gunung terganas di dunia. Salah satu ciri khas dari Gunung Merapi adalah pada saat terjadi letusan menghasilkan awan panas (glowing avalanches), yang oleh penduduk setempat disebut Wedus Gembel (sejenis kambing Jawa), awan panas ini mempunyai suhu sekitar 1.000 °C yang turun berbentuk bulatan keriting mirip kambing.

Ciri khas lain dari Gunung Merapi ini adalah pembentukan kubah lava yang bisa mencapai ratusan meter kubik perhari, yang terbesar jumlahnya sepanjang sejarah terjadinya letusan gunung berapi didunia. Letusan besar terakhir terjadi pada akhir tahun 1993 yang menyebabkan puluhan penduduk disekitar lereng meninggal karena diterjang lahar panas dan awan Panas.

Sebagai akibat gunung ini banyak penduduk di sekitar lereng Gunung Merapi di pindahkan ke tempat lain. Gunung Merapi terletak di perbatasan Yogyakarta (30 Km), Kabupaten Magelang (25 Km) dan Kabupaten Klaten (17,5 Km). Gunung Merapi ini sering di tutup untuk pendakian karena sering menunjukkan gejala letusan yang tiba - tiba.

Walau begitu, gunung ini hampir tidak pernah sepi dari pendaki, bahkan pada hari minggu banyak sekali pendaki yang datang. Untuk mencapai puncak Gunung Merapi kita bisa melewati dua jalur utama, lewat Kinaharjo/Kaliurang dan lewat Selo/Boyolali, tetapi Jalur pendakian Kaliurang di tutup sementara sejak Bulan Nopember 1995.

Untuk mencapai Desa Selo dari Kota Yogyakarta kita naik bus menuju ke Magelang, turun di Desa Blabak, dan dilanjutkan naik minibus atau kendaraan barang ke jurusan Selo. Sebaiknya diperhatikan, diatas pukul 17.00 WIB kendaraan dari Blabak ke Selo mulai jarang beroperasi. Sebenarnya Selo lebih mudah dicapai dari arah Solo-Boyolali, karena dari Boyolali, ada angkutan yang langsung menuju Selo.

Desa Selo (1.560 m.dpl) saat ini menjadi gerbang pendakian utama. Desa Selo terletak dipelana Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Desa ini mempunyai panorama alam yang indah karena letaknya yang strategis. Penduduk desa ini sebagian besar bertani sayuran dan tembakau. Di desa ini juga terdapat tempat wisata gua yang mempunyai tempat pertapaan, terletak 300 meter dari Pos Polisi Selo.

Awal pendakian ke puncak Gunung Merapi dari Selo, kita berjalan menuju jalanan yang terletak disebelah Losmen Agung Merapi menuju Kampung Plalangan (1.630 m.dpl), Kampung terakhir untuk mencapai puncak Gunung Merapi. Sebelum melakukan perjalanan ke puncak di Kampung Plalangan kita bisa menginap terlebih dahulu di rumah KamiTuwo, Bapak Suwito dengan biaya sukarela saja dan esok paginya kita teruskan per jalanan.

Dari Plalangan perjalanan dilanjutkan mengikuti jalan desa menuju lapangan parkir yang merupakan Pos I. Pos ini bisa dicapai dengan mobil, tetapi sebaiknya mobil di Parkir di Plalangan karena lebih aman dan menjelang Pos I terdapat longsoran. Jarak antara Losmen sampai Pos I adalah 2,3 km, yang dicapai dengan 45 menit berjalan kaki.

Perjalanan dilanjutkan menuju Pos II yaitu Selokopo Bawah (2.040 m.dpl) selama 1,5 jam perjalanan. Dari Selokopo bawah kita menuju Selokopo Atas (2.283 m.dpl) sekitar 1 jam, menyusuri jalan tanah dan berbatu. Dari Selokopo Atas perjalanan diteruskan menyusuri jalan berbatu selama 1.5 jam, kita akan sampai di Pasar Bubrah (2.450 m.dpl).

Pasar Bubrah menurut keyakinan masyarakat di sekitar gunung ini, merupakan tempat setan atau memedi. Dari sini perjalanan diteruskan selama 2,5 jam melalui jalan yang sangat menanjak dan berbahaya menuju ke Puncak Garuda (2.911 m.dpl). Total Perjalanan dari Selo sampai ke puncak memakan waktu 5-6 jam dan turunnya membutuhkan waktu 3 - 4 jam per jalanan.(http://khatulistiwa.info)




oke itulah sebagian info tentang gunung merapi...sekarang kita lanjutkan ceritanya. sebelumnya kami (KAMIL,SOFYAN,SURYA dan HOHO) pernah melakaukan pendakian ke bebarapa gunung. tetapi baru kali ini kami menjumpai jalur pendakian yang sangat sulit, jalur yang sempit serta menanjak dari bawah sampai puncak dan sangat jarak sekali kami jumpai bonus (jalur landai) target kami pada saat itu menuju pos tiga untuk beristirahat dan aklimatisasi, karena menurut info yang kami dapatkan jarak dari pos 3 ke puncak garuda hanya kurang lebih 1 jam. angin gunung mulai berhembus langkah yang tadinya kencang mulai pelan perlahan lahan semangat pun agak menurun dengan jalan yang kami paksakan kami pun terus mencari cari pos 3, karena kondiis pada saat itu gelap dan jalur yang kami lewati agak melencong dari jalur yang sebenarnya sehingga kami tidak melewati jalur 1 dan 2.

akhirnya vegetasipun mulai terasa,batu batuan mulai banyak dan pohon pohon nulai berkurang. semangat kami pun mulai terpacu lagi. karena cuaca yang sangat gelap kami pun memutuskan untuk beristirahat, tenda pun mulai dibuka, barang barang mulai ditat agar tenda kami bisa muat oleh 4 orang. saat itu pukul 3.30 kami pun langsung terlelap tanpa berniat makan lagi. setelah bangun sekitar jam 6.30 pagi, kami keluar tenda dan ternyata apa yang kami lihat. puncak merapi sudah ada didepan mata, kami berempatpun kaget, dan ternyata pos 3 sudah kami lewati selamam tetapi kami tidak sadar, syukur bercampur heran kami rasakan pada saat, setelah sarapan pagi dengan energen+keju+susu+mie rebus...hahahaha banyak bangat makanya...





kami melakukan perjalan lagi tetapi tidak berempat, karena yang 2 menjaga tenda, nanti kalo yang 2 lagi sudah turun kemudian gantian. karena sudah aklimatisasi badan kami pun sudah mulai merasa nyaman dengan udara ketinggian. setelah diatas rutinitas yang dilakukan adalah bersyukur karena bisa sampai dengan selamata serta mengabadikan momen. setelah semuanya selesai kami turun ketenda, mengemas barang barang, sekitar pukul 12.00 siang kami pun melkukan perjalanan pulang, waktu yang kami tempuh saat turun agak cepat sekitar 4 jam. sesampainya dibawah kamipun beristirahat diwarung warung new selo, bersih bersih diri. kemudian balik kejogja sekira pukul 4.30. sesampainya dijogja jam 18.00.alhamdulilalh kami berempat sampai dengan selamat walaupun diterjang hujan badai didaerah magelang.....




(setelah itu kami bersepakat untuk melakukan perjalan selanjutnya, untuk waktu dan tempat nanti saya kabarin dicerita berikutnya..hahhahah)



"Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami
Kami katakan bahwa :
Kami adalah manusia - manusia yang tidak percaya pada slogan
Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan - slogan
Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat
kalau ia mengenal objeknya
Dan mencintai tanah air Indonesia
dapat ditumbuhkan dengan mengenal
Indonesia bersama rakyatnya dari dekat
Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda
harus berarti pula
pertumbuhan fisik yang sehat
Karena itu Kami naik gunung”

(soe hok gie)

1 komentar:

  1. mantap boi.....
    pokoknya selagi punya kesempatan kita nikmati alam ini.....

    BalasHapus